Jumat, 04 Desember 2020

Jenis Cidera dan Cara Penanggulangannya

 Aktivitas fisik dapat menimbulkan bahaya cedera. Jenis cedera dalam aktivitas fisik, yaitu :

  •  memar, 
  • cedera otot (keram otot), 
  • pendarahan, dan 
  • pingsan.

    Salah satu cedera yang paling sering terjadi sehari-hari adalah saat berolahraga. Cedera olahraga disebabkan oleh gerakan berulang yang terlalu banyak dan sering serta adanya benturan atau gerak melebihi kemampuan.

Jenis luka atau cedera yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

  • luka iris (sayat), 
  • luka memar, 
  • luka lecet, 
  • luka tusuk,
  • luka gigitan, 
  • luka bakar, dan 
  • cedera otot.

    Saat terjadi cedera kita dapat memberikan pertolongan pertama. Pertolongan pertama adalah pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau kecelakaan sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis (dokter dan perawat).


Renang Gaya Bebas

 Kurikulum 2013 kelas IV


    Gerak dasar renang gaya bebas meliputi gerakan meluncur, gerakan lengan, gerakan tungkai, dan pengambilan napas.

    Belajar renang gaya bebas dapat dilakukan tanpa alat bantu atau dengan bantuan alat. Alat yang dapat digunakan ialah 

  • pelampung,
  • papan, atau 
  • ban.

Cara pengambilan napas pada renang bebas dilakukan ketika

  • kepala miring ke kanan atau kiri. 
  • Pengambilan napas dilakukan pada akhir gerakan menarik (pull).

    Rangkaian gerakan gaya bebas harus dilakukan secara tanggung jawab. Dengan begitu, kamu lebih cepat menguasai gaya bebas ketika berenang.

Etika harus dipegang erat oleh siapa pun. Saat melakukan kegiatan di air, renang misalnya, kamu harus mematuhi aturan yang berlaku. Dengan begitu, kamu dan orang lain merasa nyaman dan aman dalam berenang.



Menjaga Kesehatan Gigi Dengan Menyikat Gigi

     Menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan kepada anak-anak sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat. Menggosok gigi merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi dari plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi.

Sumber :http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/rukohlamara13/pelatihan-cara-menyikat-gigi-yang-baik-dan-benar-bagi-anak-anak-dan-dilanjutkan-menyikat-gigi-masal/

Video Menjaga Kesehatan Gigi Dengan Menyikat Gigi

Media Video "Variasi Gerak Dasar Jalan, Lari, Lompat, dan Lempar"

    Permaianan lompat tali merupakan permainan tradisional. Hingga kini, lompat tali masih dimainkan di berbagai daerah. Dalam permainan lompat tali, ada anak yang bertugas mengayun tali. Ada pula anak yang melompati tali. Saat bermain lompat tali, anak-anak melakukan variasi lari pelan dan lari cepat atau loncat ke atas dan loncat jauh. Gerakan ini menunjukkan gerak dasar lokomotor. Tidak hanya lari dan lompat, pada pelajaran ini, kamu akan mempelajari variasi gerak dasar jalan dan lempar. Bagaimana bentuk variasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar? Mari, pelajari materi ini dengan sungguh-sungguh.

Materi bentuk variasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar. dapat dilihat disisni.





Kamis, 03 Desember 2020

Lapangan Rounders

 


1. Lapangan berbentuk segi lima dan memiliki ukuran sisi 9 meter 
2. Jarak antara pelempar bola dengan base IV dan base I masing-masing 6 meter 
3. Jarak antara pelempar dan pemukul bola berukuran 5 meter 
4. Area atau tempat pelempar bola berukuran 1 x 1 meter. 
5. Area atau tempat pemukul bola berukuran 1 x 1 meter. 
6. Base untuk hinggap pemukul (I, II, III, IV, V) berukuran 40 x 40 cm 

Sarana dan prasarana rounders
 A. Tongkat Pemukul, Terbuat dari kayu berbentuk bulat panjang. Panjang pemukul sekitar 50-80 cm dengan diameter 7 cm. Bagian pegangan alat pemukul lebih kecil dibandingkan bagian ujung pemukul. Bagian pegangan diberi lekukan atau grip agar pegangan lebih kuat. 

B. Bola Terbuat bahan kulit atau karet. Ukuran bola dengan keliling 19–22 cm, sedangkan berat bola 80-100 gram

C. Base Terbuat dari sabut kelapa, berbentuk persegi dengan ukuran 40 cm x 40 cm dengan tebal 5 cm-12 cm, sedangkan untuk tempat pelambung (pitcher) adalah 40 cm x 80 cm. 
D. Garis pembatas. Dibuat menggunakan serbuk kapur, digunakan untuk menentukan sah tidaknya bola jatuh hasil pukulan. 









Review Jurnal

 Judul : PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SPORT EDUCATION DALAM                          PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNY

Jurnal : Pendidikan Kaakter

Halaman : 13

Tahun : 2014

Penulis : Sugeng Purwanto, Ermawan Susanto, dan Cukup Pahalawidi

Reviewer : Febby Maghfira (19604224048)

Tanggal : 4 Desember 2020

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui gambaran muatan nilai-nilai karakter dalam perkuliahan melalui                                     pendekatan sport education di Jurusan Pendidikan Olahraga UNY.

Subjek Penelitian : Subjek penelitiannya adalah ahli pada bidang pendidikan olahraga. Serta, pemilihan                                     subjek penelitian melalui teknik purposif.

Metode Penelitian :

    Desain penelitian pada tahun pertama menggunakan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara terpadu (mixing) agar dapat mencapai hasil yang optimal (Creswell, 1994:145). Pendekatan kuantitatif sekaligus kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan variabel tingkat pemahaman dosen tentang pendidikan karakter melalui perkuliahan sport education. Subjek penelitiannya adalah ahli (expert) pada bidang pendidikan olahraga. Adapun objek penelitiannya adalah mata kuliah yang menggunakan pendekatan sport education. Instrumen untuk mengungkap tingkat pemahaman dosen tentang perkuliahan yang bermuatan pendidikan karakter, menggunakan panduan wawancara. Instrumen untuk mengungkap kompetensi pedagogik, gambaran muatan karakter perkuliahan, dan prototipe nilai karakter menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan statistik deskriptif.

Hasil Penelitian :

    Pemerintah memandang adanya beberapa aspek nilai karakter bangsa yang perlu diturunkan menjadi karakter individu melalui budaya akademik di tingkat satuan pendidikan. Ada empat aspek nilai Karakter individu yang diprioritaskan dikembangkan melalui budaya akademik di tingkat satuan pendidikan. Keempat aspek ini diturunkan dari olah karakter bangsa, dari olah hati, olah pikir, olah raga, dan olah karsa (Tim Pengembang Pend. Karakter, 2011).

Pembehasan Penelitian :

Model sport education memerlukan partisipasi penuh dari para mahasiswa. Permasalahannya tetap klasik, yaitu waktu untuk pembelajaran terbatas, padahal mahasiswa harus tetap memiliki pengalaman berhasil sebanyak mungkin. Oleh karena itu, cabang olahraga formal yang dilaksanakan dengan format sebenarnya harus dipertimbangkan akibatnya. Hampir semua cabang olahraga dapat dimodifikasi untuk membuatnya lebih bersifat tepat sesuai perkembangan (developmentally appropriate) serta memastikan adanya keterlibatan penuh dari siswa. Partisipasi di sini berarti benar-benar melaksana kan keterampilan dan terlibat dalam permainan strategis sebagai seorang anggota regu.

Penutup :

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana dikemukakan diatas dapat disimpulkan hal-hal berikut.

  • Kompetensi pedagogik dosen dalam menyusun RPP bervisi karakter sudah terencana dengan baik. Hal ini tercermin dalam kemampuan dosen menyusun RPP yang sudah memasukkan muatan nilai-nilai karakter ke dalam tiga tahap pembelajaran pendidikan jasmani, yaitu tahap persiapan (Tujuan Pembelajaran, SK, KD, dan Indikator Keberhasilan), tahap pelaksanaan (Pendahuluan, Latihan Inti, Penutup), dan tahap evaluasi (Penilaian Hasil Belajar). Dengan demikian, dari ketiga tahapan pembelajaran tersebut diketahui bahwa dosen mampu mengaplikasikan nilai-nilai karakter.
  • Perkuliahan yang menggunakan pendekatan sport education dapat memunculkan nilai-nilai karakter. Adapun nilai karakter yang dominan muncul dari model sport education antara lain adalah : fairness, jujur, tertib, taat aturan, bersahabat, saling menghargai, peduli, kebersamaan, bertanggung jawab, berani mengambil risiko dan lain-lain. Dengan demikian, perkuliahan di jurusan POR dapat dilaksanakan dengan desain perkuliahan sport education dan dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai-nilai karakter.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpji

Pembelajaran Perilaku Terpuji Menggunakan Audio

    Oleh : Febby

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh



Pembelajaran PJOK kurikulum 2013 kelas IV menggunakan audio di didengarkan melalui :

Bab X. Perilaku Terpuji Dalam Kehidupan Sehari-Hari

DENGARKAN                            DOWNLOAD


    Manusia sebagai makhluk sosial. Kondisi inilah yang juga kamu alami dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai makhluk sosial, kamu bergaul dengan teman-temanmu. Dalam bergaul, kamu perlu memupuk sikap menolong terhadap teman yang membutuhkan pertolongan. Tanamkan dalam dirimu sikap peduli terhadap sesama. Sebagai contoh, saat kamu berenang bersama teman-temanmu. Ada salah satu temanmu belum dapat berenang. Saat belajar berenang, ia panik karena merasa akan tenggelam. Segera lakukan pertolongan kepada temanmu yang akan tenggelam. Pertolonganmu sangat bermanfaat bagi temanmu itu. Kamu pun akan merasa bahagia karena tindakanmu bermanfaat bagi orang lain.