Jumat, 04 Desember 2020

Jenis Cidera dan Cara Penanggulangannya

 Aktivitas fisik dapat menimbulkan bahaya cedera. Jenis cedera dalam aktivitas fisik, yaitu :

  •  memar, 
  • cedera otot (keram otot), 
  • pendarahan, dan 
  • pingsan.

    Salah satu cedera yang paling sering terjadi sehari-hari adalah saat berolahraga. Cedera olahraga disebabkan oleh gerakan berulang yang terlalu banyak dan sering serta adanya benturan atau gerak melebihi kemampuan.

Jenis luka atau cedera yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

  • luka iris (sayat), 
  • luka memar, 
  • luka lecet, 
  • luka tusuk,
  • luka gigitan, 
  • luka bakar, dan 
  • cedera otot.

    Saat terjadi cedera kita dapat memberikan pertolongan pertama. Pertolongan pertama adalah pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau kecelakaan sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis (dokter dan perawat).


Renang Gaya Bebas

 Kurikulum 2013 kelas IV


    Gerak dasar renang gaya bebas meliputi gerakan meluncur, gerakan lengan, gerakan tungkai, dan pengambilan napas.

    Belajar renang gaya bebas dapat dilakukan tanpa alat bantu atau dengan bantuan alat. Alat yang dapat digunakan ialah 

  • pelampung,
  • papan, atau 
  • ban.

Cara pengambilan napas pada renang bebas dilakukan ketika

  • kepala miring ke kanan atau kiri. 
  • Pengambilan napas dilakukan pada akhir gerakan menarik (pull).

    Rangkaian gerakan gaya bebas harus dilakukan secara tanggung jawab. Dengan begitu, kamu lebih cepat menguasai gaya bebas ketika berenang.

Etika harus dipegang erat oleh siapa pun. Saat melakukan kegiatan di air, renang misalnya, kamu harus mematuhi aturan yang berlaku. Dengan begitu, kamu dan orang lain merasa nyaman dan aman dalam berenang.



Menjaga Kesehatan Gigi Dengan Menyikat Gigi

     Menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan kepada anak-anak sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat. Menggosok gigi merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi dari plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi.

Sumber :http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/rukohlamara13/pelatihan-cara-menyikat-gigi-yang-baik-dan-benar-bagi-anak-anak-dan-dilanjutkan-menyikat-gigi-masal/

Video Menjaga Kesehatan Gigi Dengan Menyikat Gigi

Media Video "Variasi Gerak Dasar Jalan, Lari, Lompat, dan Lempar"

    Permaianan lompat tali merupakan permainan tradisional. Hingga kini, lompat tali masih dimainkan di berbagai daerah. Dalam permainan lompat tali, ada anak yang bertugas mengayun tali. Ada pula anak yang melompati tali. Saat bermain lompat tali, anak-anak melakukan variasi lari pelan dan lari cepat atau loncat ke atas dan loncat jauh. Gerakan ini menunjukkan gerak dasar lokomotor. Tidak hanya lari dan lompat, pada pelajaran ini, kamu akan mempelajari variasi gerak dasar jalan dan lempar. Bagaimana bentuk variasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar? Mari, pelajari materi ini dengan sungguh-sungguh.

Materi bentuk variasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar. dapat dilihat disisni.





Kamis, 03 Desember 2020

Lapangan Rounders

 


1. Lapangan berbentuk segi lima dan memiliki ukuran sisi 9 meter 
2. Jarak antara pelempar bola dengan base IV dan base I masing-masing 6 meter 
3. Jarak antara pelempar dan pemukul bola berukuran 5 meter 
4. Area atau tempat pelempar bola berukuran 1 x 1 meter. 
5. Area atau tempat pemukul bola berukuran 1 x 1 meter. 
6. Base untuk hinggap pemukul (I, II, III, IV, V) berukuran 40 x 40 cm 

Sarana dan prasarana rounders
 A. Tongkat Pemukul, Terbuat dari kayu berbentuk bulat panjang. Panjang pemukul sekitar 50-80 cm dengan diameter 7 cm. Bagian pegangan alat pemukul lebih kecil dibandingkan bagian ujung pemukul. Bagian pegangan diberi lekukan atau grip agar pegangan lebih kuat. 

B. Bola Terbuat bahan kulit atau karet. Ukuran bola dengan keliling 19–22 cm, sedangkan berat bola 80-100 gram

C. Base Terbuat dari sabut kelapa, berbentuk persegi dengan ukuran 40 cm x 40 cm dengan tebal 5 cm-12 cm, sedangkan untuk tempat pelambung (pitcher) adalah 40 cm x 80 cm. 
D. Garis pembatas. Dibuat menggunakan serbuk kapur, digunakan untuk menentukan sah tidaknya bola jatuh hasil pukulan. 









Review Jurnal

 Judul : PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SPORT EDUCATION DALAM                          PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNY

Jurnal : Pendidikan Kaakter

Halaman : 13

Tahun : 2014

Penulis : Sugeng Purwanto, Ermawan Susanto, dan Cukup Pahalawidi

Reviewer : Febby Maghfira (19604224048)

Tanggal : 4 Desember 2020

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui gambaran muatan nilai-nilai karakter dalam perkuliahan melalui                                     pendekatan sport education di Jurusan Pendidikan Olahraga UNY.

Subjek Penelitian : Subjek penelitiannya adalah ahli pada bidang pendidikan olahraga. Serta, pemilihan                                     subjek penelitian melalui teknik purposif.

Metode Penelitian :

    Desain penelitian pada tahun pertama menggunakan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara terpadu (mixing) agar dapat mencapai hasil yang optimal (Creswell, 1994:145). Pendekatan kuantitatif sekaligus kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan variabel tingkat pemahaman dosen tentang pendidikan karakter melalui perkuliahan sport education. Subjek penelitiannya adalah ahli (expert) pada bidang pendidikan olahraga. Adapun objek penelitiannya adalah mata kuliah yang menggunakan pendekatan sport education. Instrumen untuk mengungkap tingkat pemahaman dosen tentang perkuliahan yang bermuatan pendidikan karakter, menggunakan panduan wawancara. Instrumen untuk mengungkap kompetensi pedagogik, gambaran muatan karakter perkuliahan, dan prototipe nilai karakter menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan statistik deskriptif.

Hasil Penelitian :

    Pemerintah memandang adanya beberapa aspek nilai karakter bangsa yang perlu diturunkan menjadi karakter individu melalui budaya akademik di tingkat satuan pendidikan. Ada empat aspek nilai Karakter individu yang diprioritaskan dikembangkan melalui budaya akademik di tingkat satuan pendidikan. Keempat aspek ini diturunkan dari olah karakter bangsa, dari olah hati, olah pikir, olah raga, dan olah karsa (Tim Pengembang Pend. Karakter, 2011).

Pembehasan Penelitian :

Model sport education memerlukan partisipasi penuh dari para mahasiswa. Permasalahannya tetap klasik, yaitu waktu untuk pembelajaran terbatas, padahal mahasiswa harus tetap memiliki pengalaman berhasil sebanyak mungkin. Oleh karena itu, cabang olahraga formal yang dilaksanakan dengan format sebenarnya harus dipertimbangkan akibatnya. Hampir semua cabang olahraga dapat dimodifikasi untuk membuatnya lebih bersifat tepat sesuai perkembangan (developmentally appropriate) serta memastikan adanya keterlibatan penuh dari siswa. Partisipasi di sini berarti benar-benar melaksana kan keterampilan dan terlibat dalam permainan strategis sebagai seorang anggota regu.

Penutup :

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana dikemukakan diatas dapat disimpulkan hal-hal berikut.

  • Kompetensi pedagogik dosen dalam menyusun RPP bervisi karakter sudah terencana dengan baik. Hal ini tercermin dalam kemampuan dosen menyusun RPP yang sudah memasukkan muatan nilai-nilai karakter ke dalam tiga tahap pembelajaran pendidikan jasmani, yaitu tahap persiapan (Tujuan Pembelajaran, SK, KD, dan Indikator Keberhasilan), tahap pelaksanaan (Pendahuluan, Latihan Inti, Penutup), dan tahap evaluasi (Penilaian Hasil Belajar). Dengan demikian, dari ketiga tahapan pembelajaran tersebut diketahui bahwa dosen mampu mengaplikasikan nilai-nilai karakter.
  • Perkuliahan yang menggunakan pendekatan sport education dapat memunculkan nilai-nilai karakter. Adapun nilai karakter yang dominan muncul dari model sport education antara lain adalah : fairness, jujur, tertib, taat aturan, bersahabat, saling menghargai, peduli, kebersamaan, bertanggung jawab, berani mengambil risiko dan lain-lain. Dengan demikian, perkuliahan di jurusan POR dapat dilaksanakan dengan desain perkuliahan sport education dan dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai-nilai karakter.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpji

Pembelajaran Perilaku Terpuji Menggunakan Audio

    Oleh : Febby

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh



Pembelajaran PJOK kurikulum 2013 kelas IV menggunakan audio di didengarkan melalui :

Bab X. Perilaku Terpuji Dalam Kehidupan Sehari-Hari

DENGARKAN                            DOWNLOAD


    Manusia sebagai makhluk sosial. Kondisi inilah yang juga kamu alami dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai makhluk sosial, kamu bergaul dengan teman-temanmu. Dalam bergaul, kamu perlu memupuk sikap menolong terhadap teman yang membutuhkan pertolongan. Tanamkan dalam dirimu sikap peduli terhadap sesama. Sebagai contoh, saat kamu berenang bersama teman-temanmu. Ada salah satu temanmu belum dapat berenang. Saat belajar berenang, ia panik karena merasa akan tenggelam. Segera lakukan pertolongan kepada temanmu yang akan tenggelam. Pertolonganmu sangat bermanfaat bagi temanmu itu. Kamu pun akan merasa bahagia karena tindakanmu bermanfaat bagi orang lain.

SEJARAH SINGKAT PERMAINAN BULUTANGKIS TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL

 A. Sejarah singkat Permaian Bulutangkis Tingkat Nasional

    Dalam buku Bulutangkis Dasar (2017) karya Dhedhy Yuliawan, Bulu tangkis datang ke Indonesia bermula pada daerah jajahan Inggris di Malaysia dan Singapura. Masuk diIndonesia di wilayah Sumatera pada 1930. Ada juga yang langsung dibawa ke Jakarta. Pada 1933, perkumpulan bulu tangkis sudah ada di Jakarta yang populer, yakni "Bataviase Badminton Bond" dan "Bataviase Badminton League". Awalnya mereka berdiri sendirisendiri kemudian bergabung menjadi Bataviase Badminton Unie (BBU). Pada 1934, terdapat kejuaraan-kejuaraan di Jawa Barat dan disekitar Pulau Jawa. Masa pendudukan Jepang pada 1942, bulu tangkis berkembang secara pesar karena suasana anti barat yang diciptakan Jepang.

    Pada tanggal 5 Mei 1951 di Bandung lahirlah PBSI ( Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I : Soedirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei Liong. Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah / propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda ( Pengurus Dareah ) sedangkan Pengcab ( Pengurus Cabang ) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya / kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus 1977 ada 26 Pengda di seluruh Indonesia ( kecuali Propinsi TImorTimur ) dan sebanyak 224 Pengcab, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan 2000 perkumpulan.

B. Sejarah singkat Permaian Bulutangkis Tingkat Internasional

    Bulu tangkis (sering disingkat bultang) atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Dalam perkembangannya sejarah bulutangkis berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebutsebut di India dan Republik Rakyat Cina. Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.

    Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini Punch mempublikasikan kartun untuk ini. Dalam sejarah bulu tangkis Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka. 

    Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu. 

    Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamfl et oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul “Badminton Battledore - a new game” (“Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru”). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris.

    Dasar peraturan dalam sejarah bulu tangkis yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. Bulu tangkis sekarang menjadi sebuah olah raga yang cukup populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia. 

    International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afi liat pada tahun 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.


Sepak Bola

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Cara melakuan gerak dasar menendang bola, menghentikan bola, dan mengiring bola dalam permaian sepak bola.

    Sepak bola merupakan permainan beregu yang terdiri atas sebelas pemain. Dalam permainan sepak bola, setiap regu berusaha memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Untuk memasukkan bola ke gawang lawan, dibutuhkan kerja sama dan kemampuan gerak dasar yang baik. Setiap pemain harus menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola oleh regu lawan.

Gerak dasar menendang bola

A. Berlari dan Mengoper Bola (passing)

    Passing dilakukan untuk mengoper bola ke arah teman satu regu. Gerak mengoper harus dikuasai dengan baik oleh pemain agar pola permainan yang diinginkan dapat diterapkan, baik dalam menyerang maupun bertahan. Saat mengoper, tenaga yang dikeluarkan disesuaikan dengan jarak teman yang akan menerima bola.

B. Berlari dan Menendang Bola ke Arah Gawang

    Bagian kaki yang mengenai bola saat menendang ialah punggung kaki. Selain punggung kaki, kaki bagian dalam dapat digunakan untuk menendang bola ke arah gawang. Saat menendang bola dengan punggung kaki, badan agak condong ke depan. Gerakan tangan juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Gerakan ini juga diikuti dengan berlari atau berpindah tempat.

Gerak dasar menghentikan bola

A. Menarik Kaki dan Menghentikan Bola

    Bagian kaki untuk menghentikan bola, ialah bagian dalam, bagian luar, punggung kaki, telapak kaki, dan paha. Bagian kaki menghadap arah datangnya bola. Saat bola mengenai bagian kaki, tarik kaki untuk meredam laju bola. Bola ditendang atau dioper kepada teman satu tim.

B. Menghentikan Bola dengan Dada

    Gerakan menghentikan bola dengan dada memerlukan ketepatan. Saat bola datang, menghadaplah ke arah datangnya bola. Badan diliukkan ke arah belakang dan kedua lengan ditekuk di samping badan. Saat bola mendekat, tarik badan sedikit ke arah belakang untuk menghentikan bola. Selanjutnya, bola didorong ke depan dan ditendang kepada teman.

C. Menghentikan Bola dengan Kepala

    Menghentikan bola dengan kepala diawali pandangan menghadap arah datangnya bola. Badan condong ke belakang dan kedua tangan ditekuk di samping badan. Saat bola mendekat, kepala ditarik ke belakang untuk menghentikan bola. Selanjutnya, bola didorong di depan kaki dan ditendang dengan kaki bagian dalam kepada teman.

Gerak dasar menggiring bola

a. Berlari dan Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Dalam

    Gerakan ini dapat dikombinasikan dengan berlari (gerak lokomotor). Berlarilah sambil menggiring bola dengan kaki bagian dalam. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam membuat bola bergulir sesuai arah dan lintasan yang diinginkan. Dalam melakukan gerakan ini, kamu harus memperhatikan pergerakan bola. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam biasanya dilakukan dengan lambat. Menggiring bola dengan kecepatan lambat dilakukan untuk mengontrol tempo permainan.

b. Berlari dan Menggiring Bola dengan Punggung Kaki

    Menggiring bola dengan punggung kaki biasanya dilakukan dengan gerakan yang cepat. Gerak dilakukan untuk membawa bola secepat mungkin ke daerah lawan. Berlari sambil menggiring bola menunjukkan kombinasi gerak lokomotor dan gerak manipulatif.



Bahaya Rokok, Minuman Keras, dan Narkoba

 


Bahaya Rokok

    Sebatang rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya. Zat-zat berbahaya pada rokok antara lain tar, nikotin, dan karbon monoksida. Asap rokok berbahaya bagi perokok itu sendiri dan orang-orang disekitarnya.Kebiasaan merokok harus dihindari sejak dini. Cara yang dapat dilakukan antara lain menjauhkan diri dari rokok. Diantaranya :

  • menyosialisasi larangan merokok, 
  • membebaskan lingkungan sekolah dari asap rokok,
  • membiasakan pola hidup sehat dengan disiplin, dan 
  • menggunakan waktu luang untuk kegiatan positif.

Minuman Keras

Minuman keras berbahaya bagi kesehatan karena mengandung alkohol. Menurut hasil penelitian, minuman keras menyebabkan beberapa jenis penyakit. Minuman keras harus dihindari dengan melakukan upaya berikut :

        a. Katakan ”Tidak” pada miras!

        b. Hindari orang suka minum minuman keras.

        c. Terlibat dalam sosialisasi bahaya miras bagi kesehatan.

        d. Tanamkan dalam hati jika miras berbahaya bagi tubuh.

        e. Gunakan waktu luang untuk melakukan kegiatan positif.

Narkoba

    Narkotika merupakan zat atau obat yang dapat menghilangkan kesadaran (bius), mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri, serta menyebabkan ketergantungan. Psikotropika merupakan zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang saraf pusat dan menyebabkan kebergantungan. Istilah zat adiktif merupakan zat-zat yang jika dipakai dapat menyebabkan kebergantungan, baik fisik maupun mental secara terus-menerus.

Contoh PPT tentang bahaya rokok, minuman keras, dan narkoba dapat di unduh DISINI

Pemeliharaan Diri dan Orang Lain Dari Penyakit Menular dan Tidak Menular

 Kurikulum 2013 Kelas V


Penyakit Menular

    Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan agen biologi (seperti virus, bakteri, dan parasit) dan bukan disebabkan fisik (sepertiluka) atau kimia (seperti keracunan).

    Penyakit menular langsung, misalnya :

  • difteri, 
  • tetanus, 
  • campak, 
  • influenza, dan 
  • hepatitis. 
Adapun penyakit menular melalui vektor dan binatang pembawa penyakit, misalnya :

  • malaria, 
  • demam berdarah,
  • rabies, dan 
  • pes.

Penyakt Tidak Menular

    Penyakit tidak menular adalah penyakit yang membuat seseorang sakit, tetapi tidak ditularkan kepada orang lain. Contohnya, cedera akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

Menurut World Health Organization (WHO), penyakit tidak menular meliputi :

  •  penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan stroke),
  • kanker, 
  • penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit obstruksi paru kronis dan asma), dan 
  • diabetes.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular, pencegahan dilakukan dengan sebagai berikut :

  • promosi kesehatan; 
  • pengendalian faktor risiko; 
  • penemuan kasus; 
  • penanganan kasus; 
  • pemberian kekebalan (imunisasi); dan
  • pemberian obat pencegahan secara massal.

Cara membiasakan hidup sehat sebagai berikut :

    a. Mencuci tangan menggunakan sabun cuci tangan.

    b. Membasmi jentik-jentik nyamuk.

    c. Menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga.

    d. Mengonsumsi makanan gizi seimbang.

    e. Melakukan aktivitas fisik (olahraga) secara rutin.

    f. Menggunakan jamban sehat.

    g. Menjaga dan memperhatikan kesehatan organ reproduksi.

    h. Mengupayakan kondisi lingkungan yang sehat.

    i. Mandi secara teratur minimum dua kali sehari.

Poster pemeliharaan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular

 

 Oleh : Febby

Assalamualaikum wr wb

Contoh poster pembelajaran PJOK kurikulum 2013 kelas V

Bab IX. Pemeliharaan Diri dan Orang Lain Dari Penyakit Menular dan Tidak Menular

    Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Jika sehat, kamu dapat melakukan berbagai kegiatan seperti belajar dan bermain bersama teman-temanmu. Dengan demikian, menjaga kesehatan sangat penting. Agar tubuh tetap sehat, kamu harus rajin mengonsumsi makanan sehat, rajin berolahraga, dan cukup istirahat. Kamu dapat membiasakan tiga tindakan tersebut secara rutin untuk mendapatkan tubuh sehat. Memiliki tubuh sehat dapat membantumu berkonsentrasi saat belajar. 

    Kamu akan mudah sakit apabila tidak menjaga kesehatan. Ketika sakit, tubuhmu akan lemah, kehilangan selera makan, dan tidak dapat melakukan aktivitas sebagaimana biasanya. Sakit dapat terjadi karena kamu kurang menjaga kesehatan. Apabila sakit, kamu sebaiknya beristirahat dan segera periksa ke dokter. Menyegerakan berobat ke dokter dapat membantu mencegah penularan penyakit.


Contoh Poster



Contoh Media Visual Kartu

    Oleh : Febby

Assalamualaikum wr wb

Contoh media visual kartu pada pembelajaran PJOK kurikulum 2013 kelas IV

Bab 3. Variasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar





 

Untuk lebih lengkapnya unduh Disini


Variasi Gerak Dasar Jalan, Lari, Lompat, dan Lempar

 Pembelajaran PJOK kurikulum 2013 kelas IV


    Variasi gerak jalan dan lari sangat menyenangkan jika dipraktikkan dalam bentuk permainan. Manusia memiliki berbagai kemampuan gerakan di antaranya jalan, lari, lompat, dan lempar. Gerakan tersebut termasuk gerakan dasar atletik. Atletik merupakan cabang olahraga tertua dan induk semua cabang olahraga.

A. Variasi Gerak Dasar Jalan

    Jalan adalah aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Saat kaki melakukan pergantian langkah, satu kaki tetap bertumpu pada dasar pijakan.

    1. Variasi Gerak Berjalan Berdasarkan Arah

  • Jalan Maju dan Mundur
  • Jalan ke Samping dan Berkelok-kelok
2. Variasi Gerak Berjalan Berdasarkan Langkah
  • Langkah Biasa dan Langkah Tegak
  • Langkah Rapat dan Langkah Cepat
B. Variasi Gerak Dasar Berlari
    
    Berlari adalah gerakan memindahkan tubuh dengan melangkahkan kaki secara cepat. Saat berlari, adakalanya tubuh seolah-olah melayang.
        Variasi gerak berlari sebagai berikut :
        a. Lari pelan (joging) dan lari cepat.
        b. Lari menyamping dan lari berkelok-kelok.
        c. Lari melewati rintangan dan lari langkah kuda.

C. Variasi Gerak Dasar Lompat dan Loncat

    Melompat adalah gerakan memindahkan tubuh ke depan, dengan
menolakkan salah satu kaki. Dalam melompat, terdapat gerakan
awalan, tolakan, melayang, dan mendarat.
Variasi gerak lompat sebagai berikut :
a. Lompat tali dan loncat kotak.
b. Loncat ke atas dan loncat jauh.
c. Lompat meraih bola dan lompat jauh.

    Melempar adalah rangkaian gerakan menolak, mendorong benda
menggunakan tangan. Benda yang didorong akan melayang dan
jatuh.Gerak dasar lempar sebagai berikut :
a. Lempar roket.
b. Lempar bola ayun.








Perilaku Terpuji Dalam Kehidupan Sehari-Hari

 Kurikulum 2013 kelas IV


    Apa yang dimaksud perilaku terpuji? Perilaku terpuji adalah perbuatan atau tindakan seseorang yang hasilnya akan bermanfaat bagi orang lain. Perilaku ini hendaknya ditiru dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku terpuji yang kamu lakukan akan memberi manfaat kepada orang lain. Kamu akan merasa bahagia karena dapat memberi manfaat kepada orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak perilaku terpuji yang dapat kamu lakukan antara lain menolong, jujur (integritas), disiplin, bertanggung jawab, peduli, berbagi, menghargai, santun, atau percaya diri.

A. Perilaku Terpuji Antarteman Sebaya

  1. Perilaku Terpuji Antarteman Sebaya dalam Kegiatan Belajar. Sebagai berikut : Mengerjakan pekerja rumah (PR) secara tanggung jawab dan disiplin, Bersikap tertib dan santun saat menerima pembelajaran di kelas, Bermain bersama teman dengan saling menghargai dan menghormati. Belajar dengan tanggung jawab agar makin cerdas, Bersikap menghargai pendapat antarteman saat berdiskusi.
  2. Perilaku Terpuji Antarteman Sebaya dalam Aktivitas Olahraga, Yaitu : sportif, respek, tanggung jawab, peduli, jjur, dan fair.
  3. Perilaku Terpuji dalam Aktivitas Bermain. Dalam aktivitas bermain, kamu belajar mengenai keadilan, menaati aturan, dan bersikap kesatria. Misalnya, saat kamu bermain gobak sodor atau benteng-bentengan. Permainan ini membantumu berpikir strategis. Menolong teman kelompok dalam sergapan kelompok lawan dan membantu kelompok memenangi permainan ini memerlukan kerja sama, kekompakan, dan kecerdasan berpikir. Sikap menolong teman merupakan perilaku terpuji yang memberi manfaat bagi temannya.
B. Perilaku Terpuji dengan Orang yang Lebih Tua dan Lebih Muda
  1. Perilaku Terpuji dengan Orang Lebih Tua. Yaitu dengan berikap atau perilaku sopan santun dan hormat perlu kamu utamakan. Selain itu, menumbuhkan sikap peduli atau menolong dengan orang lebih tua. 
  2. Perilaku Terpuji dengan Orang yang Lebih Muda                                                                                 Dalam pergaulan sehari-hari kamu akan berteman dengan orang lebih muda. Saat bermain dengan orang lebih muda kamu harus bersikap peduli, saling menolong, dan menghargai. Kamu juga harus menghargai teman berusia lebih muda ketika bermain. Apalagi dalam permainan bekelompok, kerja sama yang baik sangat diperlukan. Saat bermain hendaknya kamu tidak ingin menang sendiri. Sikap terpuji tersebut tetap dipelihara dengan siapa pun ketika kamu bermain                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    
http://uny.ac.id